Kami menebus rindu dengan berbincang via media digital. Kami ulas satu persatu hal yang sedang kami risaukan.
Tentang 'prinsip mentah' yang salah kaprah.
Tentang berbaik hati yang beriringan dengan pamrih.
Kami tertawa terbahak dan saling melempar umpatan.
Seringkali jaringan cemburu. Obrolan kami dibuat terputus karena tidak berhasil tersambung secara otomatis. Sedang dia kembali menghubungiku. Manis.
Satu, dua, tiga, empat
Berjam-jam kami lewati dengan nikmat.
Mencumbui masalalu sembari tertawa ngakak.
Dia bercerita tentang perempuan yang entah sengaja atau tidak telah dibuat terbawa perasaan dengannya.
Lucu.
Seperti diingatkan dengan kejadian di masa lalu.
Omong-omong, kami juga sempat saling terbuka. Berbicara jujur tanpa ada gengsi.
Wah rasanya lebih nikmat begini. Menyadari saling mengasihi, tapi tidak saling berambisi.
Pada dasarnya, cinta kasih terjalin tanpa adanya cita. Ia murni mengalir begitu saja.
Lebih baik begini.
Ayo ingat lagi, jangan menduakan Sang Pencipta.
Kutipan curahan hati Andareeza (lagi)