Padamu puisi ku menuliskan kata,
Tersebab kau adalah sahabat paling raya dalam menemani rasa,
Perjalanan ini membuatku mengerti akan luasnya angin kehidupan,
Yang membawa arti pada setiap jengkal titian langkah...
Tak semua yang dulu ku pandang hangat, kini bagaikan dua pisau berarah dua
Beruntungnya, jingga selalu mengingatkanku pada makna yang hakiki
Tempat melukiskan rasa yang tak mudah dihadapi
Jingga.. Semesta takkan salah menilai waktu
Hanya menunggu sembari berderap menuntaskan harap
Teruslah menemaniku dalam rasa