Setengah tujuh malam kini menjadi sebuah waktu yang sakral; satu-satunya waktu yang ku tahu semua harapan akan datang.
Detak jarum yang berjalan menujunya selalu saja mendebarkan jantung.
Aku hanya terus bisa berjaga, menanti dan bersiap bahwa kekecewaan bisa datang kapan saja.
Sebab yang kutahu, aku bisa saja mati sebelum jarum-jarum jam itu tiba menjemput angkanya.