Kutipan Puisi
Patahan Jiwa
Karya
mashitafandia
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Memang mudah melupakan bintang ketika hari terang; dan mudah pula melupakan mentari ketika hari gelap,
Memang perlu tingginya kesadaran untuk mengingat cita-cita jangka panjang, untuk tidak tersesat dalam buaian euforia sesaat,
Memang perlu besarnya nurani untuk mengingat cinta yang nyata, untuk tidak tenggelam dan larut dalam belaian ilusi yang fana,
Memang perlu sabda dari semesta untuk mengingat, bahwa pada suatu masa, aku adalah mimpi masa lalu yang kau pilih ‘tuk mewujud dalam realita masa depan.
Kau akan selalu mencari apa yang kau butuhkan; dan yang kau butuhkan adalah sudut pandangku, dan kemampuanku ‘tuk memahamimu,
Oleh karena itulah kau akan selalu mencari aku; bahkan ketika kau sedang bersama yang lain, kau akan mencari-cari aku di dalam mereka,
Hanya ‘tuk dikecewakan pada akhirnya, ketika kau menyadari bahwa mereka hanya menyerupai dan tak pernah mampu menjadi aku,
Bahwa pada akhirnya, dirimu hanya terjebak dalam kepura-puraan yang melenakan; meniadakan aku yang nyata secara perlahan dalam prosesnya,
Namun aku adalah dirimu, dan setiap patahan jiwa akan selalu kembali pada pasangannya,
Tak peduli seberapa jauh badai telah membawanya, ia akan selalu berpulang, pada rumahnya.
M.F
Unduh teks untuk IG story