Bacot
Kutipan Cerpen Bacot
Karya menitipkancerita
Baca selengkapnya di Penakota.id

"Tiyo mau nikah,"


Mas Tiyo, omku yang sedang bekerja di sebuah kabupaten kecil di provinsi Lampung itu tiba-tiba saja menggemparkan seluruh penghuni grup keluarga. Pesannya baru saja aku buka di grup. Langsung saja tanpa ba-bi-bu aku balas secara pribadi.


"Serius, Mas? Alhamdulillah. Aku senang mendengarnya." kataku.


Ia langsung membaca pesanku. Tak lama, muncul notifikasi di room chat itu bahwa Mas Tiyo sedang mengetik. Ternyata ia mengirim gambar yang dibawahnya bertuliskan,


"Tapi bentukannya kayak gini, Ga."


Kemudian aku mendownload gambar itu. Ternyata foto perempuan yang ia cintai. Parasnya tidak begitu cantik, tapi aku bisa lihat kehangatan di sana. Matanya yang besar dan sedikit sembab, memancarkan pandangan yang tulus dan lembut. Ia berambut tebal sedada yang diurai, sepertinya basah. Mungkin habis keramas tadi sore. Juga mengenakan kaca mata bulat berwarna putih. Persis seperti Mas Tiyo. Kalau boleh berasumsi, sedikit mirip dengan Mas Tiyo.


"Cantik dia, Mas. Siapa namanya?" kutanya.


"Namanya Alina, seumuran sama kamu Ga."


Aku Gangga, keponakan Mas Tiyo yang bisa dibilang cukup dekat dengan Mas Tiyo. Usiaku 22, sedangkan Mas Tiyo 31 tahun pada April lalu. Alina, seumuran denganku. Aku, sih, ketika ngobrol dengan Mas Tiyo lumayan cukup nyambung. Nggak tahu kalau Alina. Aku sedikit khawatir. Tapi, toh, buat apa juga? Mereka sudah jadian, jadi kurasa semua akan baik-baik saja. Semoga.


Di hari-hari berikutnya, aku berkenalan dengan Alina. Waktu itu, Mas Tiyo sedang menelponku untuk tahu kabar Eyang Putri. Semenjak kepergian Mamahnya, Mas Tiyo lumayan sering memperhatikan Eyang. Iya, jadi Eyang itu kakak dari Mamahnya Mas Tiyo. Nggak tahu juga mengapa jadi dekat dengan Eyang, mungkin Mas Tiyo merasa Eyang seperti Mamahnya.


Alina juga dikenalkan Mas Tiyo dengan Eyang.


"Ini pacar Tiyo di sini."


Alina kemudian muncul di layar handphone. Lalu berkenalan dengan Eyang dan aku. Kami mengobrol sedikit, lalu gantian Eyang dan Mas Tiyo. Mereka mengobrol lumayan lama, mungkin saling melepaskan kerinduan. Waktu itu sedang suasana ramadhan, Mas Tiyo bingung akan pulang ke Bandung atau tidak. Juga menanyakan soal mendak Mamahnya Mas Tiyo yang akan dilangsungkan pada tiga belas ramadhan. Percakapan yang penuh intrik. Selesai mengobrol, tinggallah aku bersama Eyang di ruang tv. Eyang bilang padaku bahwa pacar Mas Tiyo cantik. Manis katanya. Tutur bahasanya saat mengobrol juga lembut. Tapi ia kelihatan sedikit bingung harus bicara apa lagi. Wajar ya, namanya juga bertemu virtual. Mungkin kalau aku jadi Alina akan merasakan hal yang sama. Tapi secara keseluruhan, Eyang suka Alina.



14 Jul 2022 07:02
58
Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: