Sajakku Untukmu
Sederetan kertas telah kusiapkan
Dalam mengarang puisiku yang berjudul sajakku untukmu
Banyak yang ingin aku tafsirkan tentang dirimu
Namun inspirasiku kehilangan arah karena rasa yang begitu membeku
Membeku oleh kerinduan dan juga keinginan tuk selalu disampingmu
Perlu kamu ketahui
Kamu adalah rumah ternyaman bagi diriku
Sebaliknya aku belum tentu bisa menjadi rumah yang nyaman untuk dirimu
Disaat orang orang mengucilkan diriku
Kamu selalu ada untuk menjadi sandaran selain orang tuaku
Akankah waktu bisa mempertemukan aku dan dirimu
Dalam janji suci sehidup semati
Mungkin aku tidak bisa menjaminnya, karena waktu belum menjawabnya
Tapi aku akan selalu berdoa kepada yang esa
Tentang apa yang diharapkan bisa diwujudkan
Aku akan menunggu waktu itu datang dengan segala bekalku
Sehingga kamu tidak perlu merasa malu karena berada di sampingku
Aku minta maaf, seandainya aku tidak bisa menjadi apa yang kamu harapkan
Namun aku berjanji tentang sebuah harapan dan impian
Yaitu berupa membawamu dalam mahligai lama
Yang akan selalu menemanimu dalan suka dan duka
Karena aku ingin menjadi rumah ternyamanmu dalam sisa sisa umurmu