kepalaku ruang sepi itu
Puisi
Kutipan Puisi kepalaku ruang sepi itu
Karya mutiasenja
Baca selengkapnya di Penakota.id

mengapa puisiku selalu didahului tanya

yang seperti sepasang jendela di sebuah kamar kosong

atau pintu yang kehilangan kunci sebab tak berpenghuni

 

kuning cahaya lampu seperti telingamu yang malu

kursi-kursi tak peduli seseorang akan duduk atau pergi

tapi aku memilih singgah, memesan secangkir kehangatan

dan secawan kerinduan dengan bonus semangkuk kesedihan


tapi seseorang yang antre di depanku memesannya lebih dulu

sebelum menentukan menu, aku dihadiahi segelas kekecewaan

barangkali hadiah akan menyebuhkan orang-orang dari penyesalan

dan aku beruntung mendapatkan keduanya dengan cuma-cuma


dinihari, aku bertanya lagi daftar menu terbaru

ada secangkir duka yang dibuat dari pelukan ibu, katanya

sambil menahan ngilu yang rintik di dadaku, tanyaku bisu


malam larut jadi fajar mengambang di lautan

di sini, aku seperti baris-baris kursi

tak memiliki kehendak apa pun untuk berkehendak


aku ingat seseorang pernah mengatakan:

untuk tidak melakukan apa pun adalah bagian dari kehendak itu

lalu aku menghendaki sesuatu yang barangkali tak pernah kukehendaki


tanyakan lagi sedang apa kita singgah di sini

dengan outer hitam yang itu-itu juga

catatan harian yang hampir kehilangan sampulnya

bangku yang telanjur karib dengan rasa sakit

juga isi kepala dengan tanya yang masih sama


di kafe ini, keramaian jadi angin

yang melewati lubang hidungku

atau serangga yang pura-pura mati?


di tempat sesunyi ini, tanya menjadi tumbuhan rambat

melilit kepalaku yang gagal mengerti isyarat-isyarat


yogyakarta, 2020

05 Apr 2020 17:42
132
Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: