Aku suka, prolog tentang jeans sobek di gerbong Prameks
Lalu dialog sepasang Brodo di bangku sebelah
Benarnya aku abaikan saja pertanyaan kau tentang Kencana atau Kukus Tugu
Salahku, malah mengulas Pathok yang aku senangi
Kau bilang, Jogja seindah-indahnya persinggahan
Duka, bahagia, dan kau
Sial! Aku ingin Jakarta
Rumah dan mimpimu berada