Cerita Singkat Gubuk Sang Nelayan
Cerpen
Kutipan Cerpen Cerita Singkat Gubuk Sang Nelayan
Karya nuhaeni
Baca selengkapnya di Penakota.id

Semburat jingga menyempurnakan hidangan hari sang nelayan, berpeluh keringat namun ia urung terpesona daratan. Gubuk yang dibangunnya di atas lautan adalah tanda ikhtiarnya pada hidup. Ia tidak menangisi Takdirnya yang harus ia habiskan di sana. Cukuplah gubuk reot sebagai atap tidur dan perahu butut sebagai kendaraan harian dalam mencari sesuap apa saja pencukup perut.


 


Julukan "Si gila" oleh teman-temannya tidak menjadikan ia mangkir dari takdir , daratan yang mempesona dan rupa-rula isinya hanya perantauan semata. Baginya gubuk reot di tengah lautan adalah kampung yang sangat ia rindukan.


"Untuk apalah harus mengadu nasib bersusah payah di daratan, toh pada akhirnya semua kehidupan di sana akan disapu habis manakala air terlalu bertumpah ruah. Manusia sendiri adalah jelmaan air namun mereka tidak menyadari" ujar sang nelayan beralasan.


 


Hanya di kampung lautan, ia bisa melihat mentari timbul tenggelam dengan jelas dan jujur, ia tidak pernah mendengarkan dusta dari angin yang berhembus. Adapun kemesraan ombak dan gradasi langit adalah cinta sejati untuknya.


 


Hingga akhir hidup, kesetiaan dirinya tak berubah hingga ajal menjelang, dia tidak dikebumikan oleh tanah, ia dicumbu mesra oleh lautan.

13 Mar 2019 00:22
272
Bogor, Kampung Parung Jambu, Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia
9 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: