Titik Nol Ekspektasi
Kutipan Resensi Titik Nol Ekspektasi
Karya olshagiantaraabef
Baca selengkapnya di Penakota.id

Namun, bukankah hidup dengan mengembara ekspektasi, sama saja dengan menutup jendela ketenangan pada diri sendiri?


Pernah jauh sekali mengembara bersama rasa kecewa yang harus segera disambut pergi secara paksa. Menyusuri luka hingga hampir menyerah pada titik ketika hidup tanpa menjadi makna rumah untuk diri sendiri, untuk dapat menepi. Menebas angka cukup untuk memenuhi lembar demi lembar ekspektasi yang dijatuhkan oleh semua orang layaknya vonis yang harus segera divalidasi.


Ya, berantakan sekali. Rapuh dan runtuh bersama harap yang telah dibangun sendiri atas dasar tuntutan untuk memenuhi kejamnya ekspektasi. Jadi, bolehkah semua orang hidup dengan menjadi diri sendiri? Tanpa harus memenuhi ekspektasi untuk selalu menjadi tepat dan tanpa sedikit pun cacat?


Pernah, jauh sekali bersentuhan dengan kata tenang dan damai yang seharusnya ada pada jendela setiap hati yang mau membukanya. Terkapar dalam runtunan ekspektasi-ekspektasi yang ternyata tidak sesuai dengan nyata yang diterima. Pada akhirnya, hanya kecewa yang selalu jadi teman di akhir hari.


Capek enggak sih berteman dengan ekspektasi?


Lagian, apa yang masih kamu harapkan dari dunia yang penuh tuntutan dan unjuk validasi?


Pada titik ini, akhirnya sebuah pengembaraan menemukan jalan pulangnya. Ternyata, damai dan tenang asalnya dari hal sesederhana membuang jauh ekspektasi dan pulang untuk memenuhi angka cukup diri sendiri.


Siapa yang menuntut hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain? Tidak ada manusia yang harus masuk dalam kuadran sempurna di mata orang lain dengan mengorbankan diri sendiri. Pun juga, setiap ekspektasi yang dibangun oleh diri sendiri bukankah kerap kali selalu berujung pada kekecewaan? Jangan merapuh dalam pengembaraan bersama ekspektasi.


Pada detik ini, serasa damai berada pada titik nol ekspektasi. Hidup sederhana bersama alur dan berjuang dengan semampu diri sendiri berlari, tanpa mengharap apa-apa, tanpa meminta apa-apa. Hingga satu-satunya yang dapat diharapkan hanyalah diri sendiri.

12 May 2022 10:49
67
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: