Pujian dan pengakuan adalah kebiasaan yang sudah mengakar sedari kita kecil. Hasrat untuk diakui seiring berkembangnya waktu membuat kita menjadi makin keras terhadap diri sendiri; melekatkan ekspektasi orang lain kepada diri.
Padahal, tiap manusia punya fase bahagianya masing-masing. Ada yang bahagia sejak awal, ada yang bahagianya disediakan di akhir. Yang hanya bisa saya yakini saat ini adalah saya bisa merayakan kebahagiaan dengan cara dan standar diri saya sendiri.
Bahagia itu memang sederhana dan sedekat nadi sendiri. Hanya saja, kadang kita luput menyadarinya. Sungguh, kita sebenarnya sudah terlalu lelah untuk memenuhi ekspektasi orang lain.