Dunia berubah menjadi gelap, bayangan menghilang dari hadapan dan kesendirian datang menyergap jiwa yang sedang kesepian.
Hanya suara angin malam bertiup tepat disamping telinga, mendendangkan laguĀ kerinduan, untuk seorang Puan yang sedang bergelut dengan cinta nya dalam diam.
Pernahkah kau merasakan, uap Teh tarik tak lagi membakar lidah? Semua rasa sakit musnah karena dia hanya merasakan satu luka hingga yang lain enggan singgah ke tubuhnya yang mulai melemah.
Luka karena rindu yang semakin lama kian menggerogoti saraf nalarnya, mencabik hatinya yang mungkin tak lagi mempunyai rupa, sayang luka itu tak ada obatnya
Yang Ia tahu hanya duduk diam menunggu sang pangeran datang, bukan dengan kuda putih khas cerita dongeng yang telah usang, cukup bawa hati setidaknya untuk mengobati luka yang semakin menganga dan membuatnya mendekati akhir nyawa.