Terlalu pekat malam ini tak ada cahaya dalam ruangan penuh tetes air mata
Mencari makna hidup terasa kosong tak ada arti apa-apa
Lebih dari seperempat abad namun masih bukan siapa-siapa
Dan setiap malam-disini-lagi lagi-menangis menjadi hal magis hanya untuk mengasihani diri
Sendiri seorang diri
Duduk dipojok ruang didepan kaca yang tak pernah berdusta dengan dalih menjaga hati
Didalam benda itu aku melihat seberapa picik diriku mengatas namakan sebagai manusia
Sibuk mengejar dunia-memang tak jodoh untuk menjadi milik bersama
Berkutat dengan penilaian tetangga tentang pencapaian yang menjadi titik bahagia menurut mereka
Lalu kaca didepanku menampilkan sosok yang carut marut khas gembel taman kota
Penuh darah dan goresan luka
Malam itu aku melihat mata didalam kaca - sayu penuh makna
Kutatap penuh iba dan sadar itulah diriku yang sebenarnya
Yang hancur mengejar dunia fana dan kehilangan arti mencintai diri sendiri yang telah sepenuh hati memperjuangkan asa