

jantungku tidak rusak.
tapi detaknya tak rata.
ritmenya aneh,
sejak kau berhenti menetap.
darahku masih mengalir,
tapi jalurnya lambat.
mungkin kau tertinggal di salah satu vena
dan tak tahu jalan pulang.
aku makan,
tapi rasanya hambar.
lidahku tidak mati,
hanya kau tak lagi di mulut doaku.
aku tidur,
tapi mataku tak reda.
kelopak ini masih menyimpan wajahmu
sebagai lampu terakhir sebelum gelap.
aku tidak mencarimu,
tapi tubuhku masih menunggu.
bukan di depan pintu,
tapi di tiap detak
yang belum bisa berhenti padamu.

