Langit terbakar sempurna
Mega bergumul bak permen kapas berwarna merah muda
Riuh sang bayu menepuk pelipis, sayu
Rona langit khalis mengatakan sampai jumpa, ada yang menyapa
Baskara berpendar, menjadikan kau sebenar-benarnya tempat bersandar
Lokananta bertalu-talu, kau mendekap ku
Lazuardi terbentang di matamu, untuk kesekian kalinya aku terjerembab untuk mu
Nyaris surup, menjelang purnama ke empat belas,
Aku pun redup, sebab kau memilih lepas