oranment
play icon
Kau Ku Kutip Dari Manusia di Persimpangan
Cerpen
Kutipan Cerpen Kau Ku Kutip Dari Manusia di Persimpangan
Karya putracandra
Baca selengkapnya di Penakota.id



"ia manusia dipersimpangan. mencari entah apa, berlari entah untuk apa."


pertemuan satu setengah tahun yang lalu menjadi sebuah buku yang masih kita tulis hingga sekarang. aku selalu ingat pertama kali kau memesan kopi kesukaanku dan kau menikmati dengan seksama, entah memang karena kau bingung dengan rasanya atau memang kau benar-benar suka.


pertemuan 8 jam yang sempat kita ilhami itu menjadi sebuah pertanyaan besar yang kini tengah berjalan bersamaku. lama-lama ia menjadi sebuah rasa takut dan acap kali membangunkanku untuk sesekali larut dalam sebuah obrolan kosong di tiga pagiku.

"kau memang ada, atau kau berusaha menjadi ada?"

pertanyaan yang tak sempat aku temukan jawabannya.


sesekali amarahmu menjadi badai dan terkadang memporak porandakan pemungkiman kata-kata ku. ia gugur berserakan.

kau yang tengah kebingungan untuk terus berlari atau berhenti, sedang tujuanmu masih sebuah mendung yang tak mau menumpahkan hujannya.


luka, anak pertama kita. ia lahir entah sudah berapa lama. entah ia merupakan anak kandungku atau anak yang sengaja kau bawa dari masalalu.

aku tak peduli.

kita sama-sama merawatnya meski sesekali bayi luka menangis dan tantrum.


aku mencoba menjadi seorang ayah untuk anak yang tak sempat ku cari tahu latar belakangnya. ia perlahan tumbuh, kau menyusuinya hingga badanmu menjadi tak karuan.


kini kita menjadi orangtua. aku memberimu nafkah dan kau memberi ganjaran yang setimpal. kita sama-sama bersimpuh dalam munajat yang tak sempat diriuhkan. kita ingin bayi luka tumbuh dewasa dan sesekali pulang untuk melihat orangtuanya layu dan akan segera pulang pada dua buah lubang yang membungkam mereka dengan sepiring kesunyian. 


kau bergumam "anak kita tak akan pernah dewasa, aku membunuhnya agar tak perlu keluar uang banyak untuk mengurusnya." 


anak ku. anak pertama ku. anak semata wayangku.


ia menjadi bayi luka yang tak sempat sembuh.


"Dasar orangtua durhaka!" untuk kali pertama aku menjadi lancang. dan kau hanya terdiam, berusaha membela bahwa itu bukan anakku.


kekasih, aku sempat mengultus ia menjadi anak sulungku hingga kita bisa melahirkan banyak anak.


tetapi ia memilih mati menelan dua buah pill ekstasi berisi ego-ego mu yang kehilangan tuannya. aku menjadi runyam dan kau pergi.


rumah yang sempat kita tinggali dengan banyak hiasan mejikuhibiniu itu menjadi ruang kosong dan berubah alih menjadi tempat berpulang para gelandangan.


kau pergi. kau selalu pergi.

dan kepergian menjadi jam pulang kantor mu. entah dimana, bahkan dada ini tak cukup kuat untuk membawamu pulang.


pun kau kebingungan.


layaknya pergi mu seperti buronan polisi metropolitan dan kau bersembunyi dibawah lorong-lorong gelap.


"kau manusia yang selalu bingung menentukan arah. belok kanan, belok kiri, atau lurus saja. kau manusia yang selalu merasa melewati jalan yang asing. mencari entah apa, berlari entah untuk apa. ratusan persimpangan kau lewati, lalu diabaikan. hingga kerinduan menjelma menjadi bayangan sepanjang jalan. kau terus berjalan tanpa tahu kapan harus berhenti. seperti perahu yang tanpa tahu harus berlabuh dimana. seperti kumbang yang tak menemukan bunga.

kau terus, terus dan terus berjalan."

calendar
26 Feb 2022 19:10
view
68
wisataliterasi
Jalan Raden Gilaf Karang Anyar, Palimanan Tim., Kec. Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat 45161, Indonesia
idle liked
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig