Koma
Puisi
Kutipan Puisi Koma
Karya putradimas
Baca selengkapnya di Penakota.id

Terik selalu berbisik.

Jadilah para bernyawa kian gemar meracau.

Menggerutu pilu bak lagu parau.

Tapi pemuja bintang sedang girang,

bertahan enggan pinta bagian kesesatan

sebab penat harus terguncang hantaman badai kencang,

sebenar-benarnya kencang.


Matahari selami gempita asa.

Kilau berderau, menyapa harapan

walau aku tetap bertekuk lutut di hadapan

kelam malam; dalam pelukan mesra purnama.


Dalam belitan waktu, 

meskipun kedua cahaya tiada henti berseru;

mendendangkan melodi-melodi biru

biarkan peluh terus berperang,


berjuang taklukan suka-duka

demi berjalan; berlari; merangkak di jalan yang satu. 


Karena aku tiada mau pernah berhenti,

sampai nanti tertuang air mata dalam sujud.

15 Apr 2019 20:59
137
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: