Layaknya bunga indah yang kelopaknya pasti berjatuhan
Warnanya memudar tanpa sadar
Wanginya menghilang tanpa bilang
Layaknya senja yang menyimpan kesedihan
Sirna tanpa aba-aba
Pergi tanpa permisi
Begitupun perihal rasa
Yang kau sendiri tak paham akan kehadirannya
Yang menunggu lama hingga merasa lelah
Yang kemudian memudar karena terlalu lama terabaikan
Kepada hati yang sedikit dingin
Izin pamit
Titip pesan pada kedinginan mu
Lain kali, jika ada jiwa yang ingin membuka hati
Cobalah kenali
Jangan malah kau punggungi
Kalau tidak, kau akan menyesali
Karena kau begitu bodoh hingga tak pernah menyadari