"Oh, tidak! Sudah 30 menit aku menunggu."
Sekarang sudah pukul 20.48 WIB, dan aku masih berada di ujung kursi halte.
Setelah matahari menyinari tanpa ampun, kini hujan mengguyur se-isi kota. Rerumputan hijau itu ikut tergenang. Sedangkan segerombolan burung memilih berteduh di gedung terbengkalai yang terlihat dari kejauhan.
Seseorang bernasib sama sepertiku. Ia berambut gondrong se-bahu dan memakai jas berwarna biru—aku mengenalinya. Ia menuju arahku, dan duduk di sebelahku.
"Malya?"
"Hmm, iya. Bumi yang tadi jadi ikut event yah?"
"Iya."
Oh, tuhan aku lupa. Bateraiku habis! Aku belum mengirim pesan ke ayah. Pasti ia sedang mengkhawatirkan anak perempuannya.
"Oh, iya. Kamu ada powerbank?"
Kau membuka tasmu untuk memastikannya, kuharap memang ada. "Ada, Malya. Pakek aja."
Lalu kami terlibat dalam topik ringan. Ia terus mengajakku bicara tanpa menghiraukan desir air hujan yang membuatnya mengeluarkan tenaga lebih untuk bersuara. Bus, datang! Obrolan kami terpaksa harus terhenti.