Sayang, kata orang candaan adalah obat lelah setelah bekerja. Kononnya, kita bisa melupakan semua resah dengan tertawa bersama. Tapi kerap kali candaan akan menjadi pemuas bagi mereka yang kurang puas akan apa yang dimilikinya.
Sayang! Percayalah, orang sepertiku menginginkan untuk dikasihi, sesederhana yang kau bisa, dan aku akan bahagia dengan kesederhanaanmu. Tapi jika kau terus becanda melalui kekuranganku, baiknya kita saling menjauh, meskipun aku akan patah, tak apa, aku akan tumbuh setelahnya.
Sayang! Percayalah, orang sepertiku mudah patah. Bukan berarti aku tak berbenah, aku selalu mencatat kurangku lewat pandanganmu, dan memperbaikinya demi aku yang lebih baik untukmu. Tapi, memang begitulah. Kurangku selalu bertambah. Kebaikanku berangsur hilang. Karena yang menjadi patokan baikku adalah pandanganmu; dan aku yang belum selesai dengan diriku, turut membenci itu.