Romantika Fatamorgana
Puisi
Kutipan Puisi Romantika Fatamorgana
Karya rainysenja
Baca selengkapnya di Penakota.id

Dari wajah ke wajah,

angin menjelma pesona, 

yang mengisyaratkan fatamorgana 

pada puncak cakrawala.


Dari selarik sajak bisu ini, 

kulukiskan wajahmu yang terkapar di sela-sela otakku, 

menghardik, menggeram, menggerutu, 

diteluhkan musim lewat awan cantiknya.


Pernahkah kau mengira pagi akan datang secepat subuh? 

Lalu sedih kalbu selepas kau pergi dengan membunuh angan-anganku. 

Sungguh ingin kumenjadi optik panoramamu saja, 

lalu membiaskan cahaya bagai fatamorgana kala itu. 

Meski pada akhirnya membisu sebab itu hanya palsu.


Kicaukan saja kematianku, 

di bumi tempatku menggorongkan nafas sepia, 

bak wujud gumpalan garis di ujung sana, 

terlihat ada namun sebenarnya tiada.


Yah bagaikan fatamorgana. 

Yang senantiasa menunggu awan mengabarkan bahagia, 

potret lanskap cepat yang indah. 

Namun sekali lagi aku adalah tiada.


Bisakah kumembaca bisu yang segera raib dimakan waktu? 

Menunggu arah perjalananmu pulang ke tempat kita dahulu. 

Bersama-sama mengenali diam, 

mencipta sunyi lewat gelap yang semakin mengenang.


Ruangku bertanya sayang. 

Kita telah lupa rasa sakit yang menggema di pusat waktu 

kala binatang jalang sepertiku mampus 

akan fantasi yang membunuh.


Beri saja aku suara liar 

dari bangkai yang kau sebut busuk. 

Agar mempercepat kematianku dari setiap narasi pergimu, 

kalap merayap karam. 

Sebab asmara hanyalah nyeri yang tak berkesudahan.



21 Aug 2022 14:31
44
Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: