Di kamarku, ada pintu terbuat dari kesepian Didalamnya menyimpan jejak kaki ibuku beberapa hal mengenai masa lalu Dan menjelma sebaris rindu Dulu ibu ialah aku
Ia seorang hamba Berdoa dibalik kalimat ceruk mimpi Bertanya mengenai rintih Pada musim sebuah sepi Disebalik tubuhnya, ia menengengok kebelakang Putrinya t...
Di matamu kubayangkan beberapa rahasia bersama seneon lampu kamar bersama kalender-kalender basah dan juga jam dinding yang kusam Pada segala yang tak...
Secangkir kopi menetap gigil di atas meja Bertemankan syair , merenda kalimat oleh seorang pujangga wanita. Meski nyeri yang ia rasa Namun baginya imaji harus tetap ter...
Seperti sebuah jalinan Asmaradana Akhirnya meminta Oktober menjadi riuh dan bising di kepalaku Fatamorgana meninggalkan jejak pada malam-malam yang panjang Apa kau ingat...
Dari wajah ke wajah, angin menjelma pesona, yang mengisyaratkan fatamorgana pada puncak cakrawala. Dari selarik sajak bisu ini, kulukiskan wajahmu yang t...
Pada matamu rindu-rindu mengakar sendiri Serupa basa dedaunan pagi yang dulu kau beri Abadi percakapan kita seolah meminang sepi Membaca gerak lama yang bertasbih sunyi
Disuatu sore yang teduh Seorang perempuan merebah tubuh I...
Seperti riuh waktu didadanya Perempuan itu menahan ingatan Menghitung sepi dibalik bilik Mencoba menerka waktu Pada doa doa yang begitu basah Sungguh takdir se...
Percik gelisah pada sebuah semburat di jingga merah. Berdiri ia pada jejak sebuah prasasti mengenai opera sa...