Tak lagi merayakan umur yang berganti
Membiarkan seluruhnya berserakan di ruang tidur
Mengendap dibalik kaca jendela
Hingga tertimbun pada semak-semak waktu
Membekas oleh bisikan rahasia
Dan orang-orang menyebutnya fantasi lama
Tergambar jelas pada wajah yang kian menua
Potret-potret lama yang dihangati usia
Melewati jalan yang entah sudah berapa kali ditapaki
Bak lorong-lorong kecil dipelupuk sendiri
Menuju malam yang kian sunyi
Barangkali kau tinggal tidur lalu mendengkur
Menghibur diri yang sebentar lagi meringis sebab terlalu lelah
Membayangkan keesokan harinya membungkuk menahan waras
Dari mimpi yang justru malah memberi kantuk dan lupa
Lalu mengeluh “mengapa kita semakin patah oleh ambisi dan rasa?”