Jika daun berguguran, pohon sedikit bergoyang
Maka aku tak akan berkata kalau anginlah penyebabnya
Aku kebasahan, bukan berarti aku kehujanan
Aku cukupkan perkiraan-perkiraan yang merasa berperan penting dalam jalanku
Jalanku tak akan lambat jika ada kamu
Bahkan mungkin batunya tidak akan pernah menyandungku saat kamu merasa berperan
Aku memilih untuk tak bahagia saat kamu hanya tampak dalam maya
Maya adalah sesuatu yang dapat kuperhitungkan bahwa ia merupakan 90 % kebohongan
Akan aku cukupkan
Memilih diam saat kamu bergerak meski hanya sebatas menurunkan daun rerumputan
Yang cukup bukannya menyerah
Kata menyerah bukan berarti ia memperjuangkan
Aku cukupkan
Kalimat penyelesaian atau ingin istirahat dari pengucap
Kalimat yang menandakan ada suatu kesalahan dalam perjalanannya
Kalimat beralasan bahwa ia tak ingin mengecewakan dirinya kelak
Sebuah ekspektasi ialah pengakuan harapan dari seseorang
Harapan berlebih beberapa kali menjatuhkan
Yang aku katakan, tak pernah salah atas sebuah harapan
Hanya saja, kita perlu mengukur berapa persen porsi yang harus disiapkan
Baik, aku cukupkan
Untuk -,
Ucapan terimakasih atas kesediannya bertamu dalam sekian hari kehidupan. Sadar atau bukan tidak ada sebuah kesalahan selama perjalanan. Hanya saja anginnya terlalu kencang sampai-sampai membuat aku terbang. Aku cukupkan, atas kemayaan yang sedang berjalan. Si Maya tidak salah, tapi si Rasa yang salah, rasa ekspektasi atas porsi berlebihan. Semoga nanti bisa bicara tanpa terlibatnya sesuatu yang berlebihan. Pohon gugur, pada tenda diatas rerumputan.
Salam tulus, elaelviani
As-Sabt, 10 Juli 2021