Di bawah kanvas hitam yang bermandikan api-api,
yang menampilkan semburat harapan yang tak lagi bisa kuharapkan.
Di antara orang-orang yang tak ingin saling mengenali, aku merupaimu pada kebakaran yang terjadi di langit,
Lalu membayangmu ada di sini,
Menemaniku melahap malam penuh kemeriahan ini.
Kau menyandarkan bahumu pada rapuhnya bahuku,
sedang aku akan sibuk membaui harum rambutmu yang terikat tinggi itu,
ringkih tangan kita saling genggam-menggenggam.
Kemudian berbicara panjang lebar tentang banyak hal,
tentang angan masa depan, juga tentang rencana kehidupan.
Tapi kini, aku hanya mendapati diriku berseorang diri, pesakitan lirih.
tiada ranah wajahmu yang merona untuk kupandang,
tiada lagi dirimu menemaniku menyusuri jalan kehidupan,
Kau kini entah di mana, meninggalkanku di sini tanpa kesempatan bertanya.
#MembacaRonaPigura #PenakotaxShutterhead