Mengerang Di Depan
Aku kalap ranggas di depan rumah
lepas setiap lelap sukar disembuhkan
jiwa yang lenyap ini berkabung membelah
pada arti dan siasat
Pangkas setiap ucapan
tabiat sunyi yang memecah gelap
malam seribu mimpi dibenturkan
hancur pada gumam--kehilangan
Tubuh payah ini berontak!
membias jauh dalam pelarian
pentar terkikis segala doa
dunia yang tak pernah mendengar
Aku tak lain hanya sampah!
mampus tertampar tak mampu melawan
menantang tiap liku jalan yang runcing
habis--dihabisi bertahan!
Tak ada kata mati
meski jiwaku dibantai
tetap tubuh payah ini berontak!
smesta cepat bayar semua tangisanku
bangsat!
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah