Kelana Rangkum
Desit waktu mendenyut
dalam tabu hilang terbias gelap
Kita lari diam tak berarti menjadi karam
telak terseret-seret--lenyap ditikam kata
Ada tempat memutar aku menjadi waktu
membelah dua berlanjut tiga
dari satu tanya bercabang lima
tak ada yang kuhitung--biarlah menjadi angka
Tepi lama haru peluk dibeli baru
tangan-tangan berdarah diobat perih
tapi hati sudah mati--sekali-kali ingin mati
hanya hidup bernafas meski berkali-kali sakit
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah