Kesedihan Yang Manis
Untuk diriku :
Kuterima napas dan nyawa ini
berhembus dan terang
kelopak mata terbuka lagi lugu
dibakar derita dan senyum paling ikhlas!
Lihatlah tiap cinta dan sakit
tumbuhlah dari dendam juga kebencian
tepatnya kelak kaubasuh dan mengartikan sabar
memelik tiap sepi dan cekiknya malam
Mengadu pada Tuhan dan tak pernah mengalah
ini sakit yang manis sekujur tubuh mendoakan segala resah
jaduh di tiap tidur tak dinanti
Dikepung takdir melecun pekik tersuntuk
kian dihantam perkataan juga kenyataan
yang kerap memanggil pulang
pada kejauhan yang tak sanggup kulihat!
Berjalan dan terus menikam tangis sendirian
membelah malam, telak menunggu bahagia
yang kubeli pada rasa sakitku sendiri
sekujur senyum penuh nyala
Pada hidupku, kan kujanjikan merobek langit
dengan tanganku sendiri!
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah