Menunda
Kutipan Cerpen Menunda
Karya rizkyfadhillashandi
Baca selengkapnya di Penakota.id


"Ardhi, bangun nak! sudah jam setengah enam." Tersentak ia langsung berdiri angkuh "kenapa bangunin jam segini sih!? ". Bunda memberi penjelasan namun diacuhkan begitu saja.~~


Usai solat subuh secepat kilat, Ardhi melanjutkan mimpinya. Gusar melewatkan satu mata pelajaran online di sekolah, ia menyalahkan kembali ibundanya menggunakan nada tinggi.~~


###~~


" Duh, tadi ada tugas bikin video sama peta konsep, nanti kerjain setelah dzuhur saja lah." Seluruh tumpukan tugas sama sekali tidak membebani pikirannya, karena ketakwaan yang telah Ardhi bangun sebelum masuk pesantren telah pupus oleh dosa-dasa saat di rumah saja. Wajar~ bila amat mudah bagi lisan dan hati berdusta menciptakan alibi.~~


Satu semester ini Ardhi merangkai karangan hebat di dalam rapor miliknya, pemalsuan nilai yang amat banyak.~ Matanya curang saat hafalan, jemarinya lincah menyalin kata~ bahkan kini otaknya hanya mengharap pandangan manusia.~~


Biarpun begitu, sesungguhnya ketakutan menyelimuti setiap detik yang berlalu. Dikala malam, Ardhi enggan memejamkan mata demi memikirkan seluruh penyesalan atas kemaksiatannya di hadapan Allah Subhannahu Wa Ta'ala.~~


Sebuah kejadian yang berulang-ulang, bagai terjebak di dunia lain dalam film horor ini berlangsung selama lima pekan. Pukul 13:14 wib selepas Ardhi pulang dari masjid, "terasa tenang suasana hati habis solat berjamaah" Sambil bersenyum ria, Ardhi telah sampai masuk ruang tamu.~~


Seketika itu~ terjadi sianosis dalam tubuhnya,~ ritme pernafasan perlahan sesak~ membuat raganya terkapar di ruang tamu. Sunyi, tak ada satupun yang mengetahui.~~


###~~


Diantara rona merah senja menyurut padam setelah usai amanah pekerjaan,~ ayah Ardhi mendapat panggilan dari nadi anaknya bahwa ia telah berhenti, nampak begitu jelas pancaran senyum terakhir paling indah di antara lekuk wajah anak semata wayangnya...~~~


Hanya tertinggal satu buku berisi beberapa untaian puisi untuk bunda, ayah, teman dan gurunya yang berisi permohonan maaf~ tulus dari hati kecil remaja berusia 14 tahun itu.~~


|-|-|-|-|~


Maka menundalah di masa muda mu! ; ~~~tunda amarah atas kehadiran orang tua yang tak sesuai dengan angan mu, ~~tunda besarnya keluh mengerjakan kewajiban sebagai pelajar, ~tunda segala kesenangan dunia yang fana ~~untuk akhirat yang selamanya.


Karena muda,~~~belum tentu di dunia.

TangSel, 2 Febuari 2021

02 Feb 2021 18:25
76
Indonesia
5 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: