Dendam
Kutipan Cerpen Dendam
Karya rizkyfadhillashandi
Baca selengkapnya di Penakota.id



Suara gaduh seorang anak laki-laki memainkan robot miliknya bersama baju merah putih yang belum diganti sejak pukul satu siang. "Abang! Waktunya makan siang! " Seru Bude Ine, "Iya Bude! Sebentar, Nevan ganti pakaian terlebih dahulu".~~


Nevan pergi ke meja makan menyantap masakan Bude Ine, lalu tiba-tiba menanyakan suatu hal kepada Budenya. " Hmm, Bude kenapa yah Bapak sama Ibu ga pernah ngurusin Nevan? ". Mulut mungilnya berucap diantara nasi dan kecap yang berantakan. Bude Ine hanya mengusap makanan tadi dengan sendok bersama raut wajah yang bingung bertanya. "Nevan kenapa bertanya seperti itu, sayang? Bapak dan Ibumu itu sayang sama kamu, cuma mungkin lagi sibuk saja kali". Lalu Bude Ine lanjut menyuapi Nevan sampai selesai makan. Setelah usai makan, Bude Ine mengantar Nevan pulang~~


Ibu Nevan pulang lebih awal memberikan secuil harapan kepada hati seorang Nevan, seakan hari ini ia akan mendapat perhatian spesial dari Ibunya. "Nevan, sudah makan? PRnya sudah dikerjakan belum? Kamu ga minum eskan hari ini? Ayo jujur sama Ibu". " Iya bu, semuanya sudah beres". Sebuah pertanyaan paling membosankan bagi Nevan, ia murung dan berniat untuk langsung tidur setelah solat Isya di masjid.~~


Ketika sampai di masjid, saat memasuki rakaat pertama, Irfan dan Nabil menghimpit tubuh Nevan. Hal itu membuat dua pukulan tangan kanan Nevan meluncur sangat cepat, memunculkan darah menetes lewat hidung Irfan dan Nabil. Mereka berdua menjerit nangis dan lari, beberapa teman lain membincarakan Nevan yang tetap fokus melanjutkan ibadah solat wajib dan sunnahnya.~~


Sesampai di depan gerbang rumah, sebuah ikat pinggang berubah fungsi menjadi pecut panas berayun menuju kaki Nevan ditambah bertubi caci saat itu dihadapinya dengan diam. Dikala itu berlangsung, ia berniat kuat untuk meninggalkan rumah, mengasingkan sosok Bapak yang telah berhasil memalukan anaknya diantara lalu lalang orang disepanjang jalan.~~


Air mata masih terbendung disusul isak sengguk tangis Nevan menjadikan bantal menutupi seluruh wajahnya. "Aku akan balas Bapak!! ". Lantang suara anak kecil ini teredam oleh bantal, bangkit berdiri seketika melangkah menuju toilet untuk bersih-bersih dan wudhu. Saat selesai dia menunjuk dirinya sendiri di kaca "Bapak harus lihat aku jadi tentara! Akan aku buktikan!".~~


Beberapa tahun kemudian...


Benar saja, Nevan menjadi salah satu Komandan TNI Angkatan Darat karena dendam mendalam yang dimilikinya. Sepanjang proses menggapai cita-cita justru membuat Nevan berfikir semakin dewasa lagi bijak terhadap cara pandang atas kedua orang tuanya.~~


Andai saja semua kebencian dan dendam dituruti maunya, mungkin nasib Nevan tak seindah kini. Tentunya semua ini terjadi dikarenakan kedekatan seorang hamba kepada Allah-lah yang akan menuntun pada kesuksesan, baik dunia maupun akhirat.~~


Selasa, 16 Febuari 2021

TangSel

16 Feb 2021 23:37
61
Indonesia
2 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: