Aku mendapatimu tersungkur, tampak tak sengaja terlanjur hancur. Diselimuti gelap, dan buta akan cahaya. Tertinggal, bahkan oleh butir-butir sinar. Sampai saat ini, aku tak mengerti, hal mengerikan...
Tenggelam dalam mengapa Sejak tadi kau hanya mengembara Tak henti-henti menguburkan akasia Aku ingin mengingatmu sebagai jelmaannya Sesekali, aku ingin kamu tahu...
Aku rasa, kamu cukup kuat dan mengerti. Aku menginginkanmu mengerti kondisi saat ini, dan tidak melanggar bagaimana waktu berjanji. Ia mungkin pernah mengikari, tapi percayalah, ia sedang berderai...
Bulan tiga yang tiba-tiba. Bagaimana? Apa kau masih baik-baik saja? Seperti terakhir kali kita jumpa? Hei, tiga puluh satu hari itu waktu yang amat panjang untuk kita berproses. Aku t...
Begini, mari kuceritakan sesuatu. Kemari, duduk dahulu, di sampingku. Jadi, aku boleh pinjam sedikit ingatanmu, ya? Ingat tidak, ketika kita tenggelam bersama dalam lautan t...
Dear Dawn, How was your day? I hope everything is OK. Yeah, of course, I'm still alive. It's because your magical words. It's been a long time since we met at our favorite coffee...
“Sora, pernahkah kau terpikirkan bagaimana rasanya menjadi awan yang setiap hari mengembara?” Hara mengelus punggung Sora yang membungkuk. Sejak tadi Sora terus saja...
Dari seberang kita hanya menunggu kesempatan Kau dan aku saling berbagi pergelangan Lalu terdiam dalam penghabisan
Diriku yang baik, jangan pernah membandingkan segalanya sama. Kita semua berbeda. Standar bahagia tiap insan berbeda. Cara kita menerima nestapa juga berbeda. Jadi, percayalah, besar nestapa...
Ada yang mengalir deras dari pikiranmu. Alirannya berputar, tak tahu harus menuju ke muara yang mana. Akhirnya semua isinya meluap dan melebar. Tumpah-ruah di kantung matamu, di nyawa setiap kata y...