Kutipan Cerpen
Sekolam Hijau yang Tulus
Karya
shasanadia
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Maka, rasa tulus itu gratis seperti udara. Seberapa pun kau minta, harganya tetap cuma-cuma.
Sekolam hijau itu benar-benar tulus. Tetap teguh menerima tiap pandangan orang yang melintas tentang airnya yang sama sekali tak jernih. Tentang kolam penuh lumut yang tak terawat.
Siang itu, aku meminta sedikit kesegaran untuk kulit ubun-ubunku yang sudah keriput, untuk besi tuaku yang mulai dimakan waktu. Aku menggetarkan air hijau yang tenang itu. Atau dengan kata lain, mengganggu kehidupan lumut-lumut yang sedang santai berkembang-biak dalam luapan air hujan. Membasahi tanganku dengan air hijau yang panas karena terpapar sinau matahari. Lumut-lumut itu tetap segar, juga tegar. Dalam "ketidakpedulian" peradaban, ada yang mencoba mencuri-curi kehidupan.
Sekolam hijau yang tulus. Dengan segala isinya yang hidup diantara mimpi yang kuncup.
Unduh teks untuk IG story