RUMBIA
Cerpen
Kutipan Cerpen RUMBIA
Karya shintatiara
Baca selengkapnya di Penakota.id
1.
"Berapa ya jumlah butiran pasir di pantai ini?"
~
~
Kenapa kamu bertanya hal yang memusingkan kepala? Kita sedang berlibur di antara waktumu yang singkat dan jadwal saya yang padat. Saya sudah cukup senang bisa bersama kamu saat ini, melihat kamu tertawa karena lelucon receh yang saya buat ataupun melihatmu sebal karena rambut panjangmu yang selalu kusut jika angin besar tiba-tiba datang.
~
Tapi, ya, jika kamu ngotot ingin saya menjawabnya maka baiklah biar saya coba. Kamu tadi bertanya berapa jumlah butiran pasir di sini? Mudah. Cukup hitung saja berapa kali kamu menolak ajakan makan dari saya, tawaran saya untuk menjemputmu ke kantor sepulang kerja, dan usaha-usaha lainnya yang saya lakukan selama bertahun-tahun semata untuk membuatmu melihat ke arah sini. Di sini, ada lelaki yang disuruh kabur dari kantor pun pasti mau, asal ia bisa melihat tawamu yang selalu renyah dan seakan meminta dibuatkan puisi itu.
~
Jumlah butiran pasir pantai mungkin sama dengan jumlah yang saya sebutkan tadi, atau justru kurang.
~
~
2.
"Kenapa di pantai selalu ada saja yang menjual es degan?"
~
~
Saya tidak punya pengalaman berjualan apapun. Tidak es degan, mie ayam ataupun bakso kesukaanmu. Kepada saya, tanyakan saja berapa kali saya diam-diam menitipkan termos kecil berisi kopi pada temanmu jika kamu sedang sibuk di kantor dan tak sempat mampir ke kedai kopi terlebih dahulu. Kepada saya, tanyakan saja kenapa saya sering mengamati kebiasaan-kebiasaan kecilmu seperti itu. Saya pasti dengan senang hati menjawabnya, meski mungkin kamu tidak akan senang dengan jawabannya.
~
~
3.
"Apakah semua anak kecil akan suka diajak ke pantai?"
~
~
Entah. Jika kelak itu anak-anakmu, mungkin mereka akan senang. Sama seperti kamu yang saat ini bernyanyi riang. Kamu tidak pernah bilang, tapi bola matamu selalu membulat lucu dan berkilauan setiap kali melihat pantai.
Jika kelak itu anak-anak saya, mungkin saya akan mengajari mereka untuk jatuh hati pada pantai. Saya akan berusaha mengajak mereka ke pantai setiap musim liburan tiba. Saya akan berusaha mengekalkan kamu.
~
~
4.
"Kamu tahu kenapa orang pesisir selalu memiliki rumah yang beratap rumbia?"
~
~
Kamu serius masih ingin terus bertanya? Sudah, jangan kamu rusak reuni kita dengan pertanyaan-pertanyaan kamu yang lainnya. Saya sudah cukup senang bisa melihat kamu seharian ini. Sudah, ini sudah hampir petang. Lelakimu pasti sudah menunggu di tempat kalian janji bertemu untuk makan malam. Biar saya antar kamu pulang.
~
Meski setelahnya saya harus memendam keinginan besar mengantar kamu pulang ke rumah yang sengaja saya bangun di pesisir pantai. Atapnya rumbia, lantainya kayu dan lampunya sayu: seperti matamu.
04 Aug 2018 12:13
175
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: