Panggilan Masuk
Cerpen
Kutipan Cerpen Panggilan Masuk
Karya shintatiara
Baca selengkapnya di Penakota.id
"Kalau aku menelepon, kamu angkat tidak?"
~
aku mengetuk jemari ke meja, menimbang-nimbang jawaban yang tepat. Jika ini bertahun yang lalu, sudah tentu aku menjawab iya.
~
"Entah, kamu coba saja." Jawabku pada akhirnya.
~
Kamu tampak gusar, tak puas dengan jawabanku. Ah, sekarang kamu tahu kan rasanya kesal?
~
Aku bergegas membereskan barang-barangku. Laptop, bloknot, pena dan ponsel ku masukkan saja sembarangan ke dalam tas. Rasanya aku sudah tidak ingin lama-lama di sini.
~
Sedikit menyesal kenapa dari sekian banyak kedai kopi di kota ini, aku harus mengerjakan copy konten klienku di sini dan bertemu kamu? Kenapa dari sekian banyak orang, klienku adalah kamu?
~
"Aku harus pulang duluan. Briefing berikutnya biar temanku yang urus."
~
Lalu aku pergi tanpa berminat mendengar jawabanmu dulu. Terakhir ku lihat kamu sedang menundukkan kepala. Seolah ada beban berat yang ingin sekali kamu sandarkan.
~
~
00.30
Ponsel di tanganku bergetar. Satu nama muncul di layar.
~
Dulu pasti aku akan cepat-cepat mengangkatnya sebelum mati. Dulu pasti aku akan menjerit senang. Dulu pasti aku tidak keberatan mendengarmu meracau semalaman. Dulu. Hanya dulu.
~
Saat ini, aku hanya diam memandang ponselku. Tidak berminat menggeser ke tombol hijau, juga tidak ke tombol merah. Aku membiarkan panggilannya tidak terjawab.
~
Satu pesan masuk,
~
"Kamu tidak ingin mengobrol denganku? aku rindu."
~
Aku menghela nafas.
Tidak. Kamu tidak rindu. Kamu hanya kesepian dan butuh telinga untuk mendengar. Kamu hanya butuh dibuat tenang dan senang.
~
Hei, perempuan yang kau bilang lebih bisa membuatmu senang tempo hari itu, kemana?
05 Nov 2018 00:55
163
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: