Pada sepetak jengkal yang terpingkal-pingkal
Pelatuk kembali menarik saras yang terlungkai
Pertemuan nabastala terselidik sudah pada setiap sudut area
Bertanya pada retorika yang umumnya sering tergagas
Bahwasanya gagasan memfosir tokoh untuk berelaborasi tanpa batas
Gawai selalu saja membawa benar tanpa kredibilitas
Itulah stigma yang dijatuhkan padanya
Lunar buta terhadap suara, menjadikannya pragmatis
Dibawanya sikap jumawa pada tas tenteng biasanya
Namun tetap saja hidungnya yang pekat akan warna, bukan matanya
Utas yang terlepas pada sampan dermaga yang tak lagi berlabuh
Penat, bosan, dan lelah gerutunya sangat ketus
Menganggap hal biasa namun tak biasa pada sikapnya
Memulai alinea ketiga, dimulai dari sudut nabastala
Biru yang selalu menjadi rindu mencacah sampel kalimatnya
Menggiring rotasi semunya terhadap lunar setiap tahunnya
Selalu saja menarik tanpa dianggap atensi positif
Partikel cahaya sudah dilihatnya kala senggang
Tanpa mikroskop hilang pencariannya, tenggatnya ia tercengang
Apakah dasawarsa harus terpapar pada kalender, agar semua tak lagi janggal?
[Jakarta, Februari 2020 - Ethical Stalking Birds]