Karyaku kali ini tak lagi rumit Mudah saja bait-bait kurangkai baik-baik Tak mudah dimengerti maka dunia ini makin sempit Tak juga sulit, sebab puisi ini tak kurangkai dahulu seba...
Hai atma yang mengawang sangat aksa hingga halus rasanya Daksa dengan persona akara, gatra kasar Memenggal suratnya tidak dengan isinya Bukan amaran jawa, hanya petuah biasa
Nabastala menyeruput malam sebagai bagian samar atas renjana Merekah nama secara nafsi dibawah pahat katulistiwa Singkat akal kala...
Setapak kaki pada pedestrian kota yang disebut kita Hunian gondola gondola yang membawa sebagian sekte dan umat Bukan ancala yang meledak, meletup, atau berupsi Bukan juga bumital...
Pada sepetak jengkal yang terpingkal-pingkal Pelatuk kembali menarik saras yang terlungkai Pertemuan nabastala terselidik sudah pada setiap sudut area Bertanya pada retorika yang...
Masinis waktu pada "railway" kata para turis Identifikasi, publikasi, menjadi memori kertas Terlipat sansekerta kala itu layaknya kode pembahasaan pada sanak manusia Bulatan waktu...
Yang ambruk bukan kalimatnya tapi hujan Kota tua dengan lama menopang tiga derita Negeri yang lama penuh kritik pada bokong Penggalan kal...
Mari bercerita... Kala simpanse bernama saya biasa dipanggil aku Berkelana menggali luka yang terpanah dengan arak pasak suar pepatah Lewati dua perspektif langit denga...
Saya lupa kapan pertama kali mengenal Seperti yang teringat, lewat media sosial katanya Berbincang singkat dengan sahaja yang sederhana tentunya ...
Aku adalah rasa Berada di ujung sunyi Berada di ujung rindu Aku adalah rasa Tercipta dari sebuah insan yang tersesat Lupa arah dan tujuan hidup Rasa i...