Ke jalan minggu
Puisi mencari tubuhnya
Yang telah menjadi mayat
Puisi mencari
Tubuhnya
Tapi tak kunjung bertemu
"kemana tubuhku
kemana tubuh yang menampung kesendirianku
setiap waktu, setiap deru
mengangkangi ketiak para seteru"
Ke jalan minggu
Puisi mencari
Tak ditemukannya tubuh yang telah kehilangan begitu lama
Begitu duka
Barangkali di selatan kota
Akan ditemuinya
Tubuh yang dimaksud
Bukan semata tubuh dengan ingatan jernih
Memantul bayang kelana tua
Dengan isyarat tak terbaca gelak awan
Menuding putih mimpi
Kemanakah tubuh yang telah kehilangan
Begitu nyeri
Puisi membiarkan dirinya mabuk
Tanpa tubuh
Kerap kali mengantuk
Gamang bertambah-tambah
Semenjak didengarnya orang kota
Membuang buku-buku stensil yang jadi rumahnya
Sejak pertama dunia ada
Mengapa harus tubuhku
Mengapa harus
Mengapa
Tubuhmu, tak juga
Dihilangkan
Dari kanonitas sebuah penciptaan?