serupa maut
mengenang kasih
kamu pacar puisi
yang maha kaya, kan?
lambungnya lapar
mengais huruf lama
cinta tak butuh piknik
sekadar mudik
hari ini, kata menjadi jenazah
sendirian terbujur
ditinggalkan ayah-ibu
kakek-nenek
di matanya, kita baca
"penyair ada demi sebuah kesia-siaan masa lalu"
kata lupa
di mana pernah lahir
setelah ibu tak pernah lagi muncul
menjaja nasib di tajuk utama koran minggu
tanya hanya sebatas mimpi tadi malam
sesudah itu parodi angin mati
lalat-lalat yang lapar
menggerogoti tiap sampah
sampah puisi!