Kutipan Puisi
MEMASTIKAN KEPULANGAN
Karya
terumbukata
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Maaf, aku mengambil gambar kau di internet tanpa permisi. Aku ingin lari dari hidup, sebentar saja, dengan membuat satu puisi yang sedang berselera kepada cinta. Aku sering menghabiskan waktu di sini sendiri, tanpa kau yang dingin di mata tapi panas di hening.
Kau jahat!, menyiksa kata-kata dengan senyummu yang menebar tapi menolak di rengkuh. Maka sekali saja ijinkan aku mengatakan sesuatu yang picisan: aku rela membongkar dada aku sendiri di hadapan teduh pandangan kau dengan mata belati yang terbuat dari tatap tajam mata kau.
Jangan cemas. Aku tidak akan mati terlalu mudah. Sebab jika sentuh kulit jemari aku gagal merengkuh ranum pipi kau, akan aku raih diri kau dengan cat merah dari tubuh aku. Letakkan hati dan jantung aku di kedua telapak tangan kau. Lalu genggamlah dengan erat sampai pecah.
Kau adalah ibu segala anak-anak rindu aku yang menggigil mendambakan peluk. Dan mereka (anak-anak rindu aku itu) sudah lama ingin kembali ke haribaan pelukan ibunya. Dan jika tubuh aku sudah tak bersisa, sentuhlah dada kau dan detak-detak cinta aku kepada kau tidak akan kemana-mana.
Unduh teks untuk IG story