Untuk waktu yg menggenapi segala rasa
Telah sukar kita melewati 20 purnama malam ini, Menempuh lebih dari 1000 untaian tinta
Kini, saat nya kita menerjemahkan semerbak bau hujan, meringkus pemburu malam, tuk menjadikan nya puisi yg kekal
Pada umur yg merangkak kepuncak bukit
Melilit malam ditepi pelupuk bulan
Meloncati detik demi detik
Ditemani ramai dan sepi
Sementara peluh mengganjili setiap usaha
Airmata yg memuji baitan doa
Dan kita masih berpegangan tangan disini
Ini lah sajak kita, yg telah merangkul luapan Sungkawa dan laskar rupa, didalangkan nya Secarik surat cinta yg ditulis mengisahkan hikayat aku, kamu, dia, mereka, dan juga kita.