Menelan redup sisa umur dikandung oleh rahim roda-roda sastra. . . . . . . . .
berputar-putar melewati lembah belantara digenggam oleh rumput yg berisyarat kepada pohon kayu agar tiada menjadi hutan, Menembus Gubuk-gubuk bumi lalu dijadikannya puisi sebagai pengantar hayat yg terkatung.
;Hidup itu seni menggambar tanpa penghapus