// I //
Ditangan anak-anak angsa origami tercipta Didermaga sungai mereka bersenda gurau, kita bersebrangan, berlomba tuk menjadi pertama diujung sana, tak habis pikirku akan kepercayaan mereka bisa melewati arus deras.
// II //
"Ibu", panggil salah satu dari mereka kepada seorang perempuan berkerudung coklat berdiri ditepi landasan sungai, titipan seperti apa yg ia selipkan kepada seorang anak agar percaya origami itu bertahan, lintas benakku, anak itu mengeluh, mengadu akan lemah nya sebuah origami buatan nya
// III //
Perempuan itu berfilosofi, "nak, Kosongkan gelasmu, penuhkan dengan cinta, jangan kau campurkan semua, kau akan mendapati rasa yg sempurna" ucap dia senyap sambil mengajari bocah itu melipat lipat kertas, burung diranting itu masih berkicau , "mari, Matahari sdh malu menampakkan diri".
// IV //
Aku masih disini ditemani pikiran kusut yg terbuang bersama arus sungai, menatap mereka dari kejauhan serta memahami filosofi dari seorang perempuan berkerudung coklat
"Ditangan anak anak kita menitipkan cinta, Dibungkus dgn sederhana menjadikan nya kuat tak ayak seperti bangunan tahun 1998 yg menduduki cakrawala."
Perahu kertas itu menepi dihadapan ku.