Ia berbaring di ranjangnya
yang selalu dijaga harum, agar
hidung-hidung yang rajin mampir
di atasnya bisa terjaga belangnya.
Namun malam ini ia tidak sedang menjual cinta.
Telanjang dan rapuh.
Lautan renjana menjebol bendungan
di kepalanya. Sebuah kapal bernahkodakan
lelaki lamanya datang bersama
air yang bandang tersebut.
Menenggelamkan diri dalam fantasi sendiri.
Berlabuh, berlayar,
berlabuh, berlayar.
Ia hanya benar-benar basah.
Ia meludah dan menusuk kemaluannya
berkali-kali.
Bercinta dengan tangan sendiri.
Ia menodai harum ranjangnya
dengan parfum lain beraroma jahat.
Ia hanya benar-benar basah.
Benar-benar rindu.