di ruang tunggu
pelan kibas kisahmu perdu
langkah kaki pada lantai mengkilat
jadi cermin untuk jejak
aku menulis gelap
pada batang batang listrik
genggam pesan kembali pulang
papan ketik pelan bergetar
nyanyian rindu pada gemeratak roda koper
decit plastik yang beradu marmer
melukai, pelan

dalam matamu yang pernah kuraba
ada bayang perpisahan
tanpa wangi tanpa rupa
di bola mata itu doa tersimpan
rindu
pada tubuh telanjang kota
panas kebun sawit deli serdang
jalan angkuh melilit
dan antrian adalah celoteh bising
;perpisahan

dimana kau pada gelap ini?
pada cermin hitam yang kutatap
pada sinar petang yang menyerah
pada lampu dan lirik lagu gereja
pada penuhnya tanda tanya
di rindu yang tak menemukan ujung
usai adalah karang
pada kabut pulau pualam

runtuhlah
aku menulis gelap
pada petang yang melirih
perih tersaji

Bissmillah