Kita tidak pernah meminta pada Allah untuk dilahirkan di dunia, dan bahkan kita juga tidak meminta untuk dilahirkan dari ibu siapa, saudara siapa dan sebagainya, semua itu berjalan sesuai kehendak-Nya.
Pada tahun 1989 (lupa tanggalnya: hehehe) lahirlah seoarng bayi mungil yang diimpi-impikan oleh setiap pasangan. Aku tidak tahu bagaimana proses melahirkannya (karena aku belum lahir, hehehehe). Tetapi
Dari sejak kita kecil kita selalu bersama, mulai dari kita masih mungil-mungil hingga kita dewasa. Bahkan kita selalu dipertemukan oleh Allah untuk berkumpul bersama, ini sungguh kenangan yang indah bagiku. Dari sejak kecil kita sama-sama tidak tahu rupa orang tua kita, karena jarak yang memisahkan, tetapi semua itu tidak memudarkan kita untuk selalu bersama.
Ketika orang tua kita berjuang demi mendidik kita, kita ditinggal bersama kakek dan nenek, beliaulah yang mendidik kita, beliau seperti orang tua kita, meski kita tidak dilahirkan dari rahim mereka tetapi mereka sangat berjasa bagi kesuksesan kita kelak. Dari mulai kita bayi hingga kita lulus Sekolah Dasar merekalah yang selalu menemani hari-hari kita.
Sungguh ini kenagan yang indah bagiku….
Setiap kita berjauhan selalu ada jalan untuk kita bersatu, inilah yang membuatku merasa kehilangan. Gimana tidak??? Dari sejak kita kecil kita selalu bersama, berangkat Sekolah, Main, Mandi, Tidur, Makan dll kita lalui bersama, meski dalam hari-hari itu kita tidak pernah absen yang namanya “Bertengkar”, tetapi itu wajar saudara, bahkan ini yang membuat kangen ketika sudah berjauhan. Perpisahan terjadi ketika Dia (baca: Mbakku) lulus dari Sekolah Dasar, dia memilih untuk melanjutkan sekolah yang lebih baik bagi masa depannya.
Sejak itulah masa kecil kita hanya tinggal kenangan, tetapi dengan izin Allah yang tidak aku sangka-sangka, ketika dia kuliyah di Jakarta aku menyusulnya ke Jakarta, tetapi dia malah meninggalkanku dengan jarak yang lebih jauh. Tetapi itu semua tak lantas kita lupa sesamanya, justru dengan jarak ini Allah memberikan kesempatan kita untuk bisa belajar lebih dewasa, dengan adanya teknologi yang canggih komunikasi dan kebersamaan kita selalu terjalin.
Tidak berhenti disitu saja…!!!
Ketika Allah mentakdirkan dia kuliyah ditempat yang sangat bersejarah bagi islam (baca: Makkah), lagi-lagi Allah memberi kesempatan kita untuk bersama kembali. Apalagi ketika dia sudah menikah aku kira kita tak kan bisa bersama lagi, tetapi itu tidak…!!! bahkan setelah dia menikah dan mempunyai seorang anak kita masih makan bersama, tidur bersama, rujak bersama, jalan-jalan bersama dan semua yang kita lalui bersama sejak kecil masih kita bisa lakukan bersama meski dia sudah menikah. Sungguh Semua Diluar Rencana Qta…!!!
Tetapi ketika aku mendengar dia akan berhenti kecerianku hilang, karena aku memikirkan kita tidak akan melewati hari-hari bersama lagi. Akankah kita akan bersama-sama lagi???. karena aku ingin sekali bersama dia. Tetapi yang namanya hidup dimana ada pertemuan pasti disitu ada sebuah perpisahan. Semoga kebersamaan ini selalu kekal abadi sampai jannah-Nya. Aamiin Ya Robbb .
***
Aku bersyukur mempunyai saudara (mbak) yang sangat baik, dia selalu sabar mendengar keluh kesahku, bahkan dia sabar dalam menghadapiku yang selalu marah padanya. Dia tidak pernah banyak mengeluh. Kelak kenangan inilah yang membuatku kangen dengannya.
Terimakasih banyak atas semua jasa-jasamu, semoga kelak kita berkumpul sampai jannah-Nya. Doakan adekmu ini.