Pagi ini ku merenung Telah banyak puisi yang kubuat untukmu Masih tentang dirimu cerita dalam bait puisiku Kusadari cinta ini semakin menghebat se...

Kini, awan itu tak kuasa lagi membendung. Pasukan air itu terjun dengan bebasnya, berlepasan tanpa henti, seakan mengasihi dirgantara Yang sejak lama menahan bera...

Kutengadah cakrawala siang ini, Sanubari ini ingin berkeriau, namun kian tertian— Seakan atmanya menyanggahnya Setiap detik waktu, tuk tak rapuh kembali ...

Dimana jiwa sepi yang ramai itu? Kelana di titik yang mana ia memilih buntu?

Hujan sudah menyambut Naura ketika dia keluar dari kelasnya. Sedikit kerut muncul diantara kedua keningnya karena hujan sore ini. Bukan karena dia membenci hujan. Justru sebaliknya dia salah satu o...

Dulu sekali, di sebuah desa kecil yang tak pernah masuk peta, tinggallah seorang gadis yang tidak tahu apa yang sedang ia cari. Namanya Luma. Setiap hari ia berjalan, memeluk udara...

Jangan percaya kebohongan itu- sebuah kata-kata halus yang membenarkan segala usaha dan rasa saling melengkapi. Mengapa? Mengapa harus diserahkan pada hal yang bukan ditanganmu ataupun di tanganku?...

Desember, dua ribu dua lima Mungkin ini adalah bagian akhir dari semuanya. Setelah sekian purnama aku mengudara, kini aku pun menepi tepat di tempat yang sama. Betapa bodohnya diri...

Safa, Setya, dan Yahya adalah tiga bersaudara yang penuh semangat. Mereka merantau ke kota besar untuk melanjutkan pendidik...

Pepohonan pun tak berkuasa Melawan kebijakan tak bertamasya Alam semesta pun tak tersisa Menghilangkan mimpi dan nyawa.