Setiap hari sepertinya sama saja
Air mata tidak kunjung mengering
Darah yang tidak juga membeku
Waktu seakan berhenti, karna langit yang selalu terang seraya meriahnya terang dengan letupan yang menindih telinga
Begitupun rembulan yang kalah sebelum berperang
Waktu menjadi bias, berputar dan berhenti di saat bersamaan
Entropy seperti berada pada dua relativitas yang berbeda
Terlalu lama untuk yang menderita dan terlalu singkat untuk yang berbahagia di atasnya
Namun kebenaran tuhan hanya memiliki satu perspektif absolut
Einstein benar, bahwasanya tuhan tidak bermain dadu
Jeritan, rintihan, dan nafas yang terengah engah menjadi hiburan riang bagi para pendosa
Mereka candu dengan bau mayat berguguran
Mereka sakau ketika malam membiarkan jiwa suci terlelap
Mereka pantang menebus neraka tanpa tangan yang penuh dosa
Tenang menjadi satu satunya diksi yang diperjuangkan
Berharga sederhana namun seolah tak terbayarkan
Bahkan dengan nyawa tanpa dosa
Harus sampai kapan, berada pada detik penderitaan yang tak kunjung berputar
Sampai kapan para pendosa yang tidak pernah puas melumat waktu menabur luka
Kapan mimpi tentang diksi damai, tidak lagi menjadi hal yang di perjuangkan
Dan semoga pada akhirnya jiwa jiwa suci yang gugur sebelum mekar menebus surga dengan tangan tanpa luka.
#UntukGaza