Seringkali aku memandang kearahmu,
Aku tenggelam dalam binar matamu,
Jemarimu yang lucu sontak membuatku layu,
Kesabaranmu ; cukuplah menjadi kesudahan atas ringkihku.
Kau punya banyak waktu menjamu aku jika perlu,
Kau bukan imajiku, kau figur utama pemicu bahagiaku,
Kau laksana pelita yang mampu menepis ragu,
Kau menjelma apa saja yang kau mau, asal denganku.