Menilik Hidup Dalam Luka
Sesap liku yang bingung ini
mengepung arti tanpa batasan
tepian yang jauh menunggu kita
berbisik pentar di tengah keadaan
Terang tak meredup
remang tak cukup membalas takdir
bilangan kita tak pernah tepat
batasan-batasan ini telah selesai berbicara
Kiranya tak berujar datangnya tak ditunggu
hari begitu lambat sebenarnya
hanya kita yang melarikan diri dan memaksa
sebelum berhenti dan membangkai
Sesak terlalu himpit dan beruntun
kita mengalah dan tak boleh menyerah
bertalu pada pilihan yang rumpang
sekian kali ditampar dan jatuh kemudian
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah