Beri Pecundang Untuk Kaya
Kaki ini menapak lebih renta dan ringkih
dibentur dipukul tertegun diam
hitungan hari hanya perihal bunyi perut yang bernyanyi
Dilibas dan diteror air mata
melipat dompet yang tipis!
sudut jalan yang sempit dan pikiran luas
selebar langit itu--menjadi mimpi
Kedua tangan tak dapat menggenggam!
nominal uang seperti hitungan anak sekolah
dikali, dibagi dan habis kembali
tetapi, tak ada senyum di balik wajah mereka
Pada mereka yang tak pernah merasa puas
sedang nyawa saja bisa digenggamnya
tak ada cinta di tubuh anak-anak
yang disemai berlebih
Dia dapat membeli dunia
dan tak pernah memeluk dunianya sendiri
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah